Kamis, Mei 07, 2009

Mimpi ke Surga

Beberapa hari yang lalu ada sebuah email dari seorang rekan kerja yang isinya cukup menarik, dan mempunyai sebuah pesan yang dapat mengingatkan kita tentang pentingnya mensyukuri nikmat yang kita peroleh. Isi dari email tersebut adalah:

Aku bermimpi suatu hari aku pergi ke surga dan seorang malaikat menemaniku serta menunjukkan keadaan di surga.Kami berjalan memasuki suatu ruang kerja yang penuh dengan para malaikat.

Malaikat yang mengantarku berhenti di depan ruang kerja pertama dan berkata,
"Ini adalah Seksi Penerimaan. Disini, semua permintaan yang ditujukan pada Allah, diterima".
Aku melihat-lihat sekeliling tempat ini dan aku dapati tempat ini begitu sibuk dengan begitu banyak malaikat yang memilah-milah seluruh permohonan yang tertulis pada kertas dari manusia di seluruh dunia. Kemudian, aku dan malaikat-ku berjalan lagi melalui koridor yang panjang lalu sampailah kami pada ruang kerja kedua. Malaikat-ku berkata, "Ini adalah Seksi Pengepakan dan Pengiriman. Disini, kemuliaan dan rahmat yang diminta manusia diproses dan dikirim ke manusia-manusia yang masih hidup yang memintanya".
Aku perhatikan lagi betapa sibuknya ruang kerja itu. Ada banyak malaikat yang bekerja begitu keras karena ada begitu banyaknya permohonan yang dimintakan dan sedang dipaketkan untuk dikirim ke bumi.
Kami melanjutkan perjalanan lagi hingga sampai pada ujung terjauh koridor panjang tersebut dan berhenti pada sebuah pintu ruang kerja yang sangat kecil. Yang sangat mengejutkan aku, hanya ada satu malaikat yang duduk disana, hampir tidak melakukan apapun.
"Ini adalah Seksi Pernyataan Terima Kasih", kata Malaikatku pelan. Dia tampak malu.
"Bagaimana ini? Mengapa hampir tidak ada pekerjaan disini?", tanyaku.
"Menyedihkan", Malaikat-ku menghela napas. "Setelah manusia menerima rahmat yang mereka minta, sangat sedikit manusia yang mengirimkan pernyataan terima kasih".
"Bagaimana manusia menyatakan terima kasih atas Rahmat Tuhan?", tanyaku.
"Sederhana sekali",
jawab Malaikat.
"Cukup berkata, "ALHAMDULILLAHI RABBIL AALAMIIN",
Terima kasih, Tuhan.
"Lalu, rahmat apa saja yang perlu kita syukuri?”, tanyaku.
Malaikat-ku menjawab,
"Jika engkau mempunyai makanan di lemari es, Pakaian yang menutup tubuhmu, atap di atas kepalamu dan tempat untuk tidur, Maka engkau lebih kaya dari 75% penduduk dunia ini.
"Jika engkau memiliki uang di bank, di dompetmu, dan uang-uang receh, maka engkau berada diantara 8% kesejahteraan dunia.
"Dan jika engkau mendapatkan pesan ini, engkau adalah bagian dari 1% di dunia yang memiliki kesempatan itu.
Juga.....
"Jika engkau bangun pagi ini dengan lebih banyak kesehatan daripada kesakitan ...
engkau lebih dirahmati daripada begitu banyak orang di dunia ini yang tidak dapat bertahan hidup hingga hari ini.
"Jika engkau tidak pernah mengalami ketakutan dalam perang, kesepian dalam penjara, kesengsaraan penyiksaan, atau kelaparan yang amat sangat .... Maka,engkau lebih beruntung dari 700 juta orang di dunia".
"Jika,........
engkau dapat menghadiri Masjid atau pertemuan religius tanpa ada ketakutan akan penyerangan, penangkapan, penyiksaan, atau kematian ...M a k a,.... engkau lebih dirahmati daripada 3 milyar orang di dunia.
"Jika,....
orangtuamu masih hidup dan masih berada dalam ikatan pernikahan ...Maka,..... engkau termasuk orang yang sangat jarang.
"Jika engkau dapat menegakkan kepala dan tersenyum, maka,..... engkau bukanlah seperti orang kebanyakan, engkau unik dibandingkan semua mereka yang berada dalam keraguan dan keputusasaan.
"Jika,...
engkau dapat membaca pesan ini, maka engkau menerima rahmat ganda yaitu bahwa seseorang yang mengirimkan ini padamu, berpikir bahwa engkau orang yang sangat istimewa baginya, dan bahwa,engkau lebih dirahmati daripada lebih dari 2 juta orang di dunia yang bahkan tidak dapat membaca sama sekali".
Nikmatilah hari-harimu, hitunglah rahmat yang telahAllah anugerahkan kepadamu.

Dan jika engkau berkenan, kirimkan pesan ini ke semua teman-temanmu untuk mengingatkan mereka betapa dirahmatiNya kita semua.

Dan ingatlah tatkala Tuhanmu menyatakan bahwa, "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti
Aku akan menambahkan lebih banyak nikmat kepadamu ". (QS:Ibrahim (14) :7 )

Ditujukan pada :
Departemen Pernyataan Terima Kasih: "Terima kasih, Allah!
Terima kasih, Allah, atas anugerahmu berupa kemampuan untuk menerjemahkan dan membagi pesan ini dan memberikan aku begitu banyak teman-teman yang istimewa untuk saling berbagi".
Mimpi ke SurgaSocialTwist Tell-a-Friend

Antara Cinta dan Nafsu

Cinta dan nafsu bagaikan dua saudara kembar yang sulit dipisahkan.
Cinta kadang membuat seseorang menjadi buta dan mendewakan hawa nafsunya daripada akal sehatnya.
Cinta dapat membuat seseorang mabuk kepayang dan mengorbankan kehormatan dan norma dirinya sendiri.
Cinta membuat seorang raja bagaikan seorang budak Dan cinta seringkali diatasnamakan oleh orang-orang yang mengejar kenikmatan untuk memuaskan hawa nafsunya belaka.

Islam tidaklah mengingkari perasaan cinta antara dua anak manusia tetapi islam mengajarkan untuk menempatkan perasaan cinta itu dalam proporsinya yang wajar.
Islam mengajarkan bahwa kecintaan kepada Allah dan Rasul-Nya haruslah lebih utama daripada kecintaan kepada lawan jenisnya.Dengan memiliki kecintaan ini niscaya dua orang yang sedang saling mencinta akan tetap menjaga cintanya tetap suci jauh dari perilaku yang dilarang Allah dan Rasul-Nya yang akan mengotori cinta itu sendiri .
Kecintaan seperti inilah yang akan mengobati rasa sakit akibat cinta itu dan manumbuhkan perasaan kasih sayang yang tulus

Islam sangatlah melarang untuk menempatkan rasa cinta terhadap sesuatu diatas kecintaan terhadap Allah dan Rasul-Nya karena kecintaan seperti itu hanyalah akan membawa malapetaka dan bukanlah kebaikan

Dan diantara manusia ada yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah , mereka menyintainya sebagaimana mereka mencintai Allah.Adapun orang orang beriman amat sangat cintanya kepada Allah (Al Baqarah ayat 165)

"Tidaklah seseorang diantara kalian beriman sehingga aku menjadi orang yang lebih dia cintai daripada anak dan bapaknya serta semua manusia (HR Ahmad)

Kecintaan yang tulus kepada Allah dan Rasul-Nya memberikan ketenangan dalam hidupnya terhadap persoalan-persoalan cinta serta mengendalikan gejolak nafsunya kepada hal yang diridhai Allah. Kecintaannya pada Allah dan Rasul-Nya mampu menahan godaan-godaan yang lebih diakibatkan nafsu birahi yang mampu menjerumuskannya dan kekasihnya ke jalan yang dimurkai Allah.Karena cinta yang tulus dan murni itu datangnya hanyalah dari Allah sebagai sebuah fitrah yang harus disyukuri bukan didurhakai.
Antara Cinta dan NafsuSocialTwist Tell-a-Friend