PERI

Seorang peri cantik telah turun ke bumi dan meninggalkan istana megahnya. Ia melewatkan hari-harinya dengan menikmati keindahan bumi. Pada suatu hari sang peri bertemu dengan seorang pengembara. Mereka berdua saling bercerita pengalaman masing-masing. Sang peri bercerita tentang keindahan istananya dan hari-hari indahnya didalam istana megahnya. Sang pengembara begitu takjub dengan kecantikan serta cerita sang Peri. Keduanya akhirnya saling jatuh cinta dan melewati hari-hari indah berdua. Berdua mereka merajut mimpi-mimpi indah akan masa depan mereka.

Tapi pada suatu hari sang peri ingat akan hakikatnya sebaga seorang peri yang tidak mungkin bisa bersatu dengan seorang pengembara, akhirnya sang peri memutuskan untuk meninggalkan sang pengembara, meninggalkan mimpi-mimpi mereka serta meninggalkan cinta sang pengembara untuk kembali ke istana megahnya.

Sang pengembarapun tak kuasa mencegah keinginan sang peri dan sadar bahwa ia memang tak pantas bersanding dengan seorang peri yang begitu cantik. Tapi ia tidak akan melepas cintanya kepada sang peri karena dengan cintanya ia bisa melepas kepergian sang peri menuju kebahagiaannya.

Cinta tak harus memiliki, seperti itulah cinta sang pengembara. Cintanya telah tertanam dalam hatinya, dan tidak akan pernah hilang dari hatinya, cinta yang membuat ia rela kehilangan kekasih hatinya demi kebahagiaan sang kekasih, Cinta yang tidak akan mengganggu ketenangan sang kekasih, cinta yang tak pernah berharap sang kekasih hati kembali, cinta yang hanya bisa diwujudkan dengan doa agar sang kekasih selalu meraih kebahagiaannya..
untuk seseorang yang selalu ada di hatiku... I LOVE YOU..
walaupun tak pernah bisa memilikimu...

Kamu akan menjadi bintang di hatiku, yang selalu menerangi malamku....
Kamu telah mengalir di dalam darahku, yang terus memberiku semangat untuk hidup...
Kamu adalah segalanya bagiku...